Kamis, 13 November 2014

Jendral Reza


Jendral yang dikenal dengan panggilan Reza, ya dia adalah Jendral M. Reza Roby Nugraha, seorang Kahim yang memimpin himpunan yang menaungi anak-anak jurusan Meteorologi, Kahim HMME ITB. Kata ibu bang Kahim ini, namanya mempunyai makna-makna, yang pertama Muhammad, biar kelakuannya baik, Reza itu dikasih Ayah, dari nama Reza Pahlevi, orang yang pernah berkuasa di Iran, Robby, dari Robbi, berarti Tuhan, dan Nugraha yang berarti anugerah. Jadi, keseluruhan artinya yaitu: Reza anugerah Tuhan yang berkelakuan baik. Jendral ini adalah kakak NIM saya, 12811037.
Jendral ini berkata kepada kami kalau himpunan itu benda mati, jadi janganlah berharap lebih dari himpunan, tapi berikan apapun kepada himpunan, progras di diksar tingkatkan lagi, dan jangan pasrah pada masalah yang dihadapi. Kahim ini mengatakan kepada kami kalau dalam pengondisian kurang ada inisiatif, awal-awalnya sudahada yang berani untuk negosiasi dengan danlap, tapi akhir-akhir ini sudah kurang, progres diksar kami sudah bagus dilihat dari kuorum, sudah bisa datangkan kuorum yang diinginkan.

Jendral Fahrell dan Jendril Osa


Jendral berambut "stylish" ala-ala korea ini bernama Fahrell, Jendral Fahrell Febbrio Giovanny. Jendral ini adalah kakak NIM dari Alvin, yaitu 12811008. Jendral yang berasal dari Lampung ini ternyata adalah pasangan dari Kahim, yaitu Senator HMME. Golongan darahnya adalah A, berbeda dengan saya. Jendral ini terlihat sering berdua dengan Jendril Alfiyah, saya juga tidak tahu kenapa. Jendral ini ternyata hobi jahilin orang, gak ngerti lagi lah. Email dari jendral ini adalah mail@giovanny.com.
Pada saat diwawancarai, jendral yang mempunyai postur tinggi ini ternyata masih belum ada kesan kepada kami Pradawihaya. Pesan yang jendral sampaikan inipun hanyalah ambillah mata kuliah Kebijakan Iklim dan dekati om nya si Ipit, Pak Armi. Memang hanya sebentar wawancara kami karena jendralnya juga terburu-buru sudah maghrib.



Jenrdil yang menurut saya mirip artis Hollywood ini (mungkin saya aja yang nyadar) ini bernama Jendril Osa, dengan nama panjang Ferosa Arsadita. Jendril ini mempunyai NIM 12811009. Jendril dari Jogja ini ternyata mengambil perminatan Meteorologi. Pada saat KP, jendril ini bekerja di Pertamina Hulu Energi dalam bidang Hidrometeorologi. Jenrdil ini adalah salah satu mentri di dalam kabinet Seru, yaitu menjadi Mentri Lingkungan Hidup.
Jenrdril Osa ini juga mengambil jabatan di HMME, yaitu menjadi BPA perwakilan angkatan 2011. Jendril ini mengatakan kepada kami bahwa kami katanya lucu, polos, aktif. Jendril ini juga berpesan bahwa tidak perlu takut, diksar jangan dijadikan beban, anggap saja diksar itu perjalanan gratis, dan jangan kecewa kalau sudah masuk himpunan.

Jumat, 10 Oktober 2014

Jendral Danasla dan Jendril Alfiyah


Jendral Danasla, ya begitulah biasanya dia dipanggil. Pada saat pertama kali bertemu dia, yaitu pada saat pembagian kelompok praktikum MMK, dia memperkenalkan diri dengan nama Ryo. Hingga saat praktikum yang ke-2, barulah saya tahun kalau namanya yang sebenarnya adalah Muhammad Akbari Danasla, tidak ada unsur Ryo nya ternyata. Jendral dengan berbadan yang bisa dibilang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah ini memiliki NIM 12811020.
Jendral Danasla berasal dari Lampung, dan dia juga besar dan tinggal di Lampung. Dia pun juga bercerita kalau dia suka Geotermal dan ingin masuk ke Geologi, tapi karena suatu hal, dia pun tidak dapat masuk Geologi. Tetapi, dia terus mencari-cari apa hubungan Geotermal dan Meteorologi. Dan pada semester lalu, dia mengambil kerja praktik di Pertamina Geotermal di daerah Garut. Dia bekerja untuk menentukan arah angin dan juga cuaca agar gas buangan dari proses geotermal tersebut tidak mengarah ke arah pemukiman warga. Di dalam PKKM, dia menjadi seorang keamanan.
Jendral yang mempunyai gaya rambut yang khas dan klimis ini ternyata hanya menjadi anggota biasa di dalam HMME ITB. Dia tidak ingin menjadi kadiv karena dia ingin fokus untuk TA nya. Tetapi, dia sekarang adalah kordas praktikum MMK, tetapi karena suatu hal, dia ingin mengundurkan diri menjadi kordas tersebut. Dan pada saat Saturday Session, jendral dengan suara yang cukup cempreng ini diundang untuk menjadi pembicara, dan dia menceritakan tentang KP nya di Pertamina Geotermal di daerah Garut tersebut.
Jendral yang sebenarnya lucu dan baik ini, ternyata suka ngecengin salah satu cewek di Pradawihaya. Dia juga orangnya gokil dan suka bercanda. Jendral yang suka sok serius dan sok marah ini mengatakan bahwa angkatan kami sejauh ini kompak, gokil, tidak terlalu kaku, dan orang-orangnya lucu-lucu. Dia juga berpesan kepada kami untuk menjaga kekompakan, jangan ada yang tidak masuk himpunan, dan katanya dengan nada bercanda untuk jaga Diaz dengan baik.




Jendril Alfiyah, sebenanrnya saya tidak tahu biasanya jendril ini dipanggil apa, apakah itu Alfi atau Fiyah. Jendril yang baik dan ramah ini mempunyai nama panjang Alfiyah Nurfitriani. Jendril ini sepertinya sangat dekat dengan Jendral Senator, yaitu Jendral Fahrell, katanya mereka kayak Farel dan Fitri di sinetron yang diproduksi sampai 7 season dan ditambah beberapa season ramadhan. Jendril Alfiyah ini memiliki NIM 12811028. Jendril yang murah senyum ini ternyata Kadiv Akademik di HMME ITB.
Jendril yang berhijab dan mencerminkan seorang muslimah ini mengatakan bahwa angkatan kami katanya lucu banget (masa sih hahaha), dulu katanya pendiam, lalu kami katanya sudah mulai melihatkan kekompakan kami, dan dia bangga karena pada saat penyampaian SOP kami datang sebanyak 37 orang. Jendril ini juga berpesan kepada kami untuk tetap jaga semangatnya, perhatikan etikanya (wah kemaren sih pas PKKM kena nih), jangan lupakan akademiknya (ciee kadiv Akademik), jaga kesehatan, dan kalau bertemu atau berpapasan dengan jendral jendril jangan lupa 3S (senyum, salam, sapa).

Sabtu, 04 Oktober 2014

Resume PKKM 26 September 2014

Pada hari itu, kami berkumpul di oktagon seperti biasanya pada pukul 17.30 WIB. Setelah kami berkumpul di sana dan sudah shalat maghrib, kami pun pindah ke selasar PLN untuk berkumpul bersama jendral jendril taplok. Seperti biasa, kami sharing dan bercerita, dan siapa yang ingin ke toilet dipersilakan untuk ke toilet. Pada saat itu, Diaz dan Fathin mendapat hadiah dari para super jendral, yaitu pudding stroberi oreo karena mereka berdua menghadiri sidang terbukanya super jendral jendril. Mereka pun berbagi pudding nya kepada kami semua, dan Alhamdulillah semuanya dapat. Setelah azan isya berkumandang, kamipun melaksanakan shalat berjamaah, dengan imamnya Cahya (lagi). Setelah shalat dan bersiap-siap, kami dimobilisasi ke selasar double helix.

Di sana, kami berbaris dan disuruh duduk, lalu diberi materi mengenai identitas HMME ITB oleh Jendral Imam dan Jendril Sona, yang tidak akan saya bahas di sini secara panjang lebar. Identitas yang pertama adalah logo dari HMME Atmosphaira ITB. Terdapat banyak makna dari logo HMME itu sendiri. Yang kedua yaitu bendera HMME ITB, yang berukuran 1.28 x 0.8 meter, yang pada saat itu dibawa oleh Jendral Imam. Yang ketiga adalah baliho HMME ITB, yang berukuran 12.8 x 12.8 meter. Dan yang terakhir yaitu jaket himpunan dari HMME Atmosphaira ITB, yang berwarna biru dongker, dengan bagian kiri dan kanan lengan terdapat garis putih yang tak terputus, mulai dari kerah sampai ke kerah lagi. Di bagian kiri lengan terdapat logo HMME, di bagian kiri dada terdapat logo HMGM, dan di bagian kanan lengan terdapat logo HMGM yang dikelilingi oleh sebuah segitiga yang tiap sisinya melengkung ke luar. Dan pada 19 September 2008, HMME “Atmosphaira” ITB menjadikan keempat atribut di atas sebagai identitasnya.

Lalu, kami disuruh berbaris ulang dalam 10 hitungan, dan kami terlambat dengan selisih waktu yang sangat jauh. Setelah itu, kami disuruh mereview tentang materi identitas tadi. Setelah itu, kami disuruh menyanyikan lagu angkatan kami dan semuanya menyanyikan dengan lancar dan lantang. Setelah itu, kami ditanyai tentang semua kesalahan kami dari awal PKKM sampai hari itu. Dan terakhir, danlap menanyai kami apa kesalahan mendasar kami, dan itu adalah etika. Katanya kami jarang menyapa jendral jendril saat berpapasan. Setelah itu, kamipun dibubarkan tanpa hormat, dan kamipun keluar dari selasar double helix tersebut menuju labtek kembar. PKKM hari itupun selesai pukul 20.45, dan ini adalah PKKM tercepat yang pernah kami jalani.

Muhammad Rigel Ashshiddiqi Ali
12813037